Prabowo Sebut di Jabar Ada Rakyat Susah Makan, Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi: Tak Benar Itu

By Admin


nusakini.com - Bandung - Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto mengaku baru menerima laporan mengenai kondisi daerah tersebut, dimana terdapat suatu tempat di daerah itu yang masyarakatnya sulit untuk memenuhi kehidupan rumah tangga. Pernyataan itu disampaikan capres nomor 2 ini dalam acara temu kader, relawan dan simpatisan yang bertajuk "Prabowo Menyapa Sulawesi Tengah" di salah satu hotel, di Palu.

"Makannya susah, ada yang mungkin sehari sekali makan. Ada yang mungkin dua hari sekali makan," ujar Prabowo, di Palu, Selasa, (8 /1/2019).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan Jokowi - Ma’ruf Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta  Prabowo menunjukan data lengkap. Dedi bahkan berani memastikan, tidak ada warga Jawa Barat yang kelaparan akibat kekurangan bahan pangan.

Tunjukan kepada saya di mana alamatnya. Saya pastikan tidak ada warga Jabar tidak makan karena kekurangan beras,” kata Dedi dalam rilis resmi, Kamis, (10 /1/ 2019).

Menurut Dedi, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo memiliki skema yang apik terkait hal tersebut. Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT sudah tepat sasaran dan efektif menanggulangi kebutuhan beras warga tidak mampu.

“Ada beras 10 kg per bulan itu sudah tepat sasaran. Kualitasnya sangat baik karena beras yang dibagikan adalah beras premium,” katanya.

Senada dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim, tidak ada daerah di wilayahnya yang krisis pangan. 

“Saya tidak akan merespon terlalu spesifik. Intinya di Jabar tidak ada krisis pangan sepanjang yang saya tahu,” kata dia di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Kamis, (10 /1/2019)

Ridwan Kamil mengaku, tidak ada laporan yang diterimanya seperti tuduhan yang dilayangkan Calon Presiden Prabowo Subianto. 

“Kalau pun iya, sebutkan di mana secara spesifik, jika ada. Sepanjang yang saya tahu, sampai detik ini, tidak ada laporan. Tidak ada. Karena itu, informasi itu jangan digeneralisir, harus spesifik,” tegas Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengklaim, di Jawa Barat ada instrumen yang disiapkan untuk menjaring laporan semacam itu. 

“Kita punya instrumen, ada yang namanya Ketua RT, Ketua RW, Kepala Desa, bisa melaporkan. Kita ada cadangan raskin (beras untuk rakyat miskin), kita ada Jabar Quick Respon,” kata Ridwan Kamil. (s/ma)